“.. Ya Tuhan, begitu menggetarkan melihat ekspressi wajah gadis kecil itu saat Kau berbaik hati mengajarkannya melihat lagi. Saat kau berbaik hati mengajarkannya mendengar lag. Kami lahir lemah, tanpa daya. Itu benar sekali. Kami lahir tidak melihat, Kau berikan mata. Kami lahir tuli, Kau berikan telinga.Kami lahir bisu, Kau berikan mulut. Kami lahir tak bergerak, Kau berikan kaki. Ya Tuhan , meski kami lahir tanpa itu semua, Kau sungguh tetap membuat kami bisa melihat, mendengar, bicara , bergerak. Kami saja yang bebal untuk memahaminy… “
“.. tapi selalu ada waktu untuk berhenti sejenak. Berhenti untuk berbisik tentang rasa terimakasih. Berbisik tentang rasa syukur kelangit langit kamar ..”
“.. ia mencintai anak anak Ryan. Bukan! Bukan karena mereka terlihat menggemaskan, tapi karena menyadari janji kehidupan yang lebih baik selalu tergenggam ditangan anak anak…”
0 komentar:
Posting Komentar